SUMBER - SUMBER HUKUM ISLAM



A.    AL QUR’AN
1.      Penertian Alqur’an
Alqur’an secara bahasa adalah “ yang dibaca atau bacaan “. Sedankan menurut istilah alqur’an adalah kumpulan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril, untuk dijadikan pedoman hidup bai setiap muslim.
2.      Fungsi Alqur’an
a.       Sebagai mukjizat Nabi Muhamad SAW.
b.      Sebagai Pedoman Hidup bagi setiap muslim.
c.       Sebagai Korektor dan penyempurna kitab kitab Allah SWT yang terdahulu.
3.      Kedudukan Alqur’an
Karena Alqur’an merupakan Firman Allah SWT, maka alqur’an merupakan sumber hokum Islam yang pertama.
4.      Isi Kandungan Alqur’an
Alqur’an diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW secara berangsur angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari , terdiri dari 30 juz , 114 surat, 6236 ayat, 323.015 huruf,77.439 kosa kata. Isi kandungan alqur’an meliputi seluruh aspek kehidupan, secara garis besar mencakup :
a.       Aqidah / keimanan  : Tauhid yang memberikan tuntunan yang jelas dan sempurna dalam meyakini kemahaesan Allah SWT.
b.      Ibadah : Yang mengatur pengabdian Manusia kepada Allah SWT baik bersifat ibadah umum maupun ibadah khusus
c.       Ahlak : Tuntunan agar manusia berprilaku terpuji
d.      Muamalah : penuntun  dalam pergaulan dan pemenuhan kebutuhan antar sesame manusia sebagai mahluk social.
e.       Syari’ah : ketentuan ketentuan yang menyangkut hubungan lahiriyah antara manusia dengan Allah SWT,antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam sekitar. Secara garis besar syariah teriri dari :
·           Hukum Ibadah seperti shalat,puasa,zakat dll.
·           Hukum Munakahat seperti nikah, mas kawin ,thalaq dll.
·           Hukum Faraidh : Warisan dll
·           Hukum Muamalat/ Hukum Perdata : Jual beli, gadai dll.
·           Hukum jinayat/ Hukum Pidana : Pencurian , perampokan dll.
·           Hukum Jihad / Perang : Tawanan , rampasan dll.
f.       Tarikh : Menceritakan orang orang terdahulu baik yan beriman maupun yang ingkar.
g.      Tadzkir : Alquran memperingatkan manusia dengan dua cara :
·           Wa’ad dan Wa’id yaitu janji baik terhadap orang yang beriman dan janji buruk bagi yang ingkar.
·           Taghrib dan Tahrib yaitu gambaran yang menyenangkan dan gambaran yang yang menakutkan.
h.      Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan
  
B.     AL HADITS
1.      Pengertian Hadits
Hadits yaitu sesuatu yan dilakukan Rasulullah SAW baik berupa perkataan , perbuatan dan ketetapannya. Pengertian Hadits identic dengan Sunah yang berarti Jalan atau tradisi.
2.      Macam-macam Hadits
a.       Hadits Qauliyah : hadits yang didasarkan atas Ucapan Rasulullah SAW.ciri-cirinya diawali dengan kata “قَالَيَقُوْل
b.      Hadits Fi’liyah : hadits yan didasarkan atas perbuatan Rasulullah SAW. Ciri-cirinya diawali dengan kata “كَانَ     
c.       Hadits Taqririyah : hadits yang didasarkan atas ketetapan Rasulullah SAW terhadap sahabatnya. Seperti dalam peristiwa Khaibar para sahabat Rasulullah memotong kelinci kemudian memakannya lantas Rasulullah melihatnya namu Rasulullah membiarkannya.
d.      Hadits Hammiyah : Hadits yang berupa keinginan Rasulullah yang belum terlaksana. Seperi puasa pada tanggal 9 Muharam
3.      Fungsi hadits terhadap Alqur’an
a.       Bayan Taqrir : memperkuat hokum yang telah ditetapkan dalam Alquran.
b.      Bayan Tafsir : merinci atau menjelaskan ayat ayat Alqur’an yang bersifat Umum.
c.       Bayan Tasyri : menetapkan hokum yang tidak terdapat dalam Alquran. Seperti larangan memadu seorang wanita dengan bibinya.

                                          وَخَالَتِهَا الْمراة وَلاَبَيْنَ وَعَمَتهاَ الْمراة بَيْنَ لَاتُجْمِعُ

4.      Keduddukan Hadits
Hadits merupakan Sumber hukum islam yang kedua setelah Alqur’an
 
C.    IJTIHAD
1.      Pengertian Ijtihad
Yaitu usaha yang sungguh sungguh dengan seluruh kemampuan untuk menetapakan hukum yang tidak terdapat dalam al qur’an maupun al hadits
2.      Bentuk-Bentuk Ijtihad
a.       Ijma : kesepakatan pendapat para ulama sesudah Rasulullah wafat tentang masalah hokum yang tidak terdapat dalam alqur’an dan al hadits. Contoh mengumpulkan alqur’an menjadi mushaf pada masa khalifah Abu Baqar as siddik ra.
b.      Qiyas : menetapkan suatu perkara yang belum ada ketentuan hukumnya ,dengan perkara yang sudah ada ketentuan hukumnya karena dantara keduanya ada persamaan yang disebuat dengan ilat.
3.      Fungsi Ijtihad
1.      Menjawab permasalahan yang belum ada dasar hukumnya.
2.      Menjawab tantangan zaman
3.       
4.      Kedudukan Ijtihad
Ijtihad merupakan sumber hukum islam yang ketiga setelah alqur’an dan al hadis sepanjang ijtihad dilakukan dengan  benar

D.    HUKUM TAKLIFI
1.      Pengertian Hukum Taklifi
Hukum taklifi disebut hukum syar’i yaitu ketentuan  Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh setiap orang mukalaf ( Aqil Baligh ) dengan konsekuensi dan sangsi yang telah ditentukan.
2.      Pembagian Hukum Taklifi
Secara garis besar hokum taklifi dibagi 5 macam yaitu :
a.       Hukum Wajib/ Fardhu, yaitu : Suatu ketetapan yang harus dikerjakan, apabila ditinggalkan akan berdosa. Adapun macam-macam Wajib/Fardhu antara lain:
·         Wajib syar’i yaitu suatu ketentuan bila dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan berdosa.
·         Wajib Aqli yaitu suatu ketetapan hokum yang harus diyakini kebenarannya karena masuk akal /Rasional.
·         Fardhu ‘Ain yaitu sutu ketetapan hokum yang harus dikerjakan oleh setiap muslim.
·         Fardhu Kifayah yaitu suatu ketetapan hokum apabila sudah dikerjakan oleh sebagian orang muslim ,maka gugurlah kewajiban orang muslim lainya.
b.      Hukum Sunnah ,yaitu : suatu hal yang dianjurkan untuk dilaksanakan , apabila dikerjakan mendapat pahala  dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Adapun macam macam sunah antara lain :
·         Sunah Muakad yaitu Sunat yang sangat dianjurkan
·         Sunah Ghoeru Muakad yaitu sunat biasa.
·         Sunah Haiat yaitu perkara dalam sholat yang sebaiknya dikerjakan.
·         Sunah Ab’adh yaitu perkara dalam sholat yang sangat perlu dikerjakan.
c.       Hukum Haram ,yaitu : suatu ketetapan mengenai larangan Allah SWT yang tidak boleh dikerjakan apabila dilanggar akan mendapatkan dosa.
d.      Hukum Mubah,yaitu : Suatu perbuatan jika dilakukan tidak mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.
e.       Hukum Makruh yaitu : Suatu Larangan Allah SWT yang lebih baik ditinggalkan dari pada harus dilakukan.
3.      Fungsi Hukum Taklifi
a.       Mengatur kehidupan manusia agar mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat
b.      Mewujudkan masyarakat yang tentram sejahtera dan bahagia
c.       Memantapkan jiwa dalam menjalani kehidupan dalam rangka mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat.
4.      Kedudukan Hukum Taklifi
a.       Menempati kedudukan kedua setelah aqidah
b.      Inti Ajaran Islam
c.       Sebagai pedoman dalam menjalankan Muamalah


0 Response to "SUMBER - SUMBER HUKUM ISLAM"

Posting Komentar